Senjata Allah Sebagai Perlindungan

Efesus  6:10-18
2 Korintus  10:3-6

“karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi”

Firman Allah tidak memerintahkan orang percaya untuk menyerang Iblis, tetapi sebaliknya memerintahkan kita untuk berdiri dan melawan-Nya (Ef. 6:11, 13, 14; cf. 1Pet. 5:8, 9; Yudas 9).

Meskipun orang-orang percaya berjalan dalam daging, pertarungan ini bukanlah pertempuran fisik tetapi bersifat rohani. Senjata yang dipakai bukanlah senjata biasa yang menurut standar manusia. Ketika berhadapan dengan tipuan ular, senjata Allahlah yang harus digunakan untuk mendapatkan kemenangan. Peralatan khusus diperlukan untuk menyerang dan mempertahankan. “Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2Kor. 10:4, 5).

Orang Kristen seharusnya melarikan diri dari godaan. Sebagai contoh adalah sikap Yusuf ketika ia dicobai untuk berbuat yang salah (band. Kej. 39:7-23). Di sisi lain, Daniel dan ketiga temannya diserang ketika melakukan hal yang benar di hadapan Allah, dan mereka teguh berdiri melawan Sang Musuh (band. Dan. 3:1-25).

Firman Allah menekankan bahwa kita harus berdiri dengan penuh kemenangan, mengenakan ikat pinggang kebenaran (istilah militer), yaitu suatu tali pinggang yang dilingkarkan di pinggang untuk menahan jubah yang dikenakan. Ikat pinggang juga menahan sarung pedang yang adalah persenjataan, bukan hiasan. Konsepnya adalah untuk memperlengkapi seseorang dengan integritas dan ketulusan yang benar, memahami bahwa kebenaran yang dinyatakan dalam Firman Allah mengusir kegelapan seperti terang dari surga. Baju zirah (band. Yes. 59:17; Ef. 6:14; 1 Tes. 5:8) melindungi tubuh di bagian dada (jantung dan sebagainya) dari serangan musuh, sehingga orang percaya dikatakan harus mengenakan baju zirah kebenaran baik dalam karakternya maupun tindak-tanduknya.

RENUNGKAN: Tanpa mempersiapkan diri dengan ketulusan dan kebenaran, dan tanpa baju zirah kebenaran, orang percaya akan menjadi sasaran empuk musuh, akan dipermalukan, dan akan dikalahkan.

DOAKAN: Tuhan, berikanlah saya kejujuran untuk bertobat setiap hari, untuk berjalan dengan integritas, ketulusan, dan kebenaran.

Ephesians 6:10-18 10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. 11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; 12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. 13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. 14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, 15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; 16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, 17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, 18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

2 Corinthians 10:3-6 3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, 4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. 5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, 6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.